1. Kohesi dan Adhesi
Zat terdiri atas partikel-partikel zat yang saling tarik-menarik. Ada dua macam gaya tarik-menarik antarpartikel zat, yaitu kohesi dan adhes. Khohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel-partikel zat yang sejenis. Sementara itu, Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel-partikel zat yang tidak sejenis.
Kuat lemahnya kohesi dan adhesi dari suatu zat cari dapat berpengaruh pada bentuk permukaannya. Bentuk permukaan zat cair disebut dengan meniscus. Ada dua maca meniscus, yaitu meniscus cembung dan meniscus cekung.
a. Meniskus Cembung
Meniskus cembung terjadi apabila kohesi lebih besar dari pda adhesi. contohnya adalah tabung teaksi yang berisi raksa (Hg). Kohesi antar partikel raksa lebih besar dari pada adhesi antar partikel raksa dan kaca tabung reaksi. Akibatnya, permukaan raksa dalam tabung reaksi berbentuk cembung dan raksa tidak membasahi dinding.
b. Meniskus Cekung
Meniskus cekung terjadi apabila kohesi lebih kecil daripada adhesi. Misalnya, apabila air dimasukkan dalam tabung reaksi. Kohesi antar partikel air lebih kecil dari pada adhesi antar partikel air dan kaca tabung reaksi. Akbibatnya, permukaan air dalam tabung berbentuk cekung dan air membasahi dinding kaca.
2. Kalpilaritas
Gejala naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler disebut dengan kalpilaritas. Kalpilaritas bergantung pada kohesi dan adhesi. Gejala kalpilaritas dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti naiknya minyak tanah pada sumbu kompor, naiknya air dan garam mineral melalui pembuluh kayu pada tumbuhan, merembesnya air hujan pada tumbuhan, merembesnya air hujan pada dinding rumah atau meresapnya air pada tisu.
Kalpilaritas juga dipengaruhi besarnya lubang pipa kapiler. Apabila sebuah bejana berhubungan berupa pipa kapiler diisi dengan zat cair, maka tinggi permukaan pada setiap pipa tidak sama. Tetapi, jika bejana berhubungan yang dipakai bukan berupa pipa kapiler, maka akan berlaku hukum bejana berhubungan, yang berbunyi : “Apabila sebuah bejana yang saling berhubungan didisi dnegan zat cair sejenis, maka permukaan zat cair berbentuk mendatar dengan ketinggian sama”.
Asas bejana berhubungan ini tidak berlaku dikarenakan beberapa faktor, seperti bejana diisi dengan zat cair yang berbeda, salah satu bejana ditiup, bejana digoyang-goyangkan, dan terdapat pipa kapiler. Contoh pemanfaatan bejana berhubungan adalah pada menara air, teko, dan system pengaliran air ledeng/keran.
Sebelumnya, telah kita ketahui bahwa raksa mempunai meniscus cembung dan air mempunyai meniscus cekung. Hal ini disebabkan oleh kohesi moekul-molekul zat cair tersebut. Pada molekul-molekul air dipermukaaan, gaya kohesinya selalu berusaha untuk memperkecil luas permukaan air. Air yang berada pada keadaan seperti ini, dikatakan memiliki tagangan permukaan. Besarnya tegangan permukaan sangatlah kecil, tetapi pada batas tertentu dapat menahan berat pisau atau silet yang terapung. Peristiwa sehari-hari yang terkait dengan tegangan permukaan air misalnya nyamuk dan beberapa serangga dapat hinggap dan berjalan bebas dipermukaan air, jarum dapat terapung di air, dan gelembung air sabun dalam keseimbangan dapat mempertahankan diri untuk tidak pecah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Lumayan buat bantu pr,thank you so much
Posting Komentar